Pada awal abad ke-20,Einstein mengenalkan teori relativitasnya. kata papa Einstein,,tidak ada gerak absolut. Semua gerak bersifat relatif (tergantung siapa yang mengamatinya). Seseorang bisa mengatakan "Pesawat itu Lho cepet banget", tapi orang lain bisa bilang "Ah,enggak pesawat itu lho pelan" , bahkan ada yang bilang "Pesawat itu tu berhenti".
Contoh sederhananya aja,saat kita ada di dalam kereta api yang bergerak. Kita beranggapan seolah-olah pohon yang ada di luar kereta itu bergerak,"Eh,Lihat pohonnya ajaib ya bisa jalan-jalan". Padahal orang yang berada di dekat pohon itu melihat pohon itu diem-diem aja,gak bergerak,gak jalan-jalan seperti anggapan orang yang di dalam kereta. Nah,disini ini gerak pohon tergantung pada siapa yang mengamatinya.
Pada gerak relativistik ini, mereka yang bergerak paling cepatlah yang paling menonjol. Semua pengamat (kecuali dirinya) akan melihat ia bergerak.
Kondisi relativ ini umumnya terjadi pada masyarakat demokrasi dimana setiap orang merasa dirinya paling benar. Apalagi di zaman sekarang,jarang banget orang yang ngaku kalo ia salah. Tidak ada kebenaran absolut. Dalam suatu organisasi ato perusahaan pun, kondisi relatif ini terjadi ketika setiap orang dalam suatu organisasi atau perusahaan ini merasa dialah yang paling berjasa, paling benar dan paling berhak memimpin.
Dalam kondisi relatif ini akan terdapat banyak oposisi. Oposisi akan selalu menganggap dirinya paling benar dari lawan-lawannya.Mereka berusaha mencari-cari kesalahan lawannya, lalu sekali saja dia menemukan kesalahan lawannya, ia langsung menghantamnya.
Amerika adalah contoh negara mempunyai kondisi relatif. Kita lihat pada pemilihan presiden, yang diutamakan dalam kampanye adalah adu visi. Setiap kandidat mempersiapkan visi masing-masing dan setiap kandidat menganggap bahwa visinyalah yang paling benar.
Pemimpin yang dibutuhkan dan bisa bertahan dalam kondisi ini adalah pemimpin yang mempunyai keunggulan-keunggulan dalam visi, mempunyai integritas tinggi dalam menjalankan visi itu dan mau kerja keras serta bergerak cepat dalam merealisasikan program-program yang mendukung visi unggul itu.
Kecepatan bergerak sangat diperlukan karena terus menerus dipantau oleh oposisi.Integritas sangat perlu, kalau mereka sampai jatuh habislah mereka.
Cewek biasa dari keluarga sederhana yang punya impian luar biasa namun kadang gak masuk akal
Selasa, 11 Oktober 2011
Kamis, 06 Oktober 2011
Tektonik Lempeng
Kunci utama konsep ini adalah kulit bumi (Litosfera) merupakan suatu lempeng yang bersifat rigid yang bergerak satu terhadap lainnya diatas suatu massa dasar plastis, yaitu astenosfera. Litosfera terdiri atas dua macam lempeng yaitu lempeng benua (continental plate) dan lempeng samudera (oceanic plate), dimana setidaknya dikenal enam lempeng besar, antara lain : Lempeng Eurasia, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, Pasifik, dan Hindia-Australia.
Sumber gerak pada bagian dalam bumi berawal dari adanya perbedaan temperatur antara bagian dalam bumi yang bersuhu tinggi dan atmosfer yang bersuhu rendah. Perbedaan ini menyebabkan adanya gangguan keseimbangan sehingga menimbulkan terjadinya arus konveksi panas yang selanjutnya menyebabkan lempeng-lempeng kulit bumi untuk bergerak mengalir mengapung diatas astenosfer.
Karena setiap lempeng bergerak sebagai unit-unit tersendiri di permukaan bumi yang bulat, pada batas-batas pertemuan antarlempeng terjadi interaksi dalam berbagai bentuk. Bentuk divergen terjadi bila lempeng-lempeng saling menjauh, bentuk konvergen jika lempeng-lempeng saling bertemu,dan bentuk tranform bila lempeng-lempeng saling berpapasan/bergesekan. Pada bentuk konvergen dapat terjadi tiga macam, yaitu terjadi pertemuan/tumbukan antar lempeng samudera dengan lempeng benua, lempeng benua dengan lempeng benua, dan lempeng samudera dengan lempeng samudera.
Pada peristiwa tumbukan antar lempeng samudera dengan lempeng benua, salah satu lempeng yang densitasnya lebih besar, yaitu lempeng samudera akan tertekuk ke bawah dengan sudut 30-45 derajat (Specner 1977), menyusup di bawah lempeng benua,masuk ke astenosfer. Daerah pertemuan atau tumbukan antara dua lempeng tersebut yang dinamakan subduction zone (zona subduksi). Pada zona ini terdapat palung (trench), yaitu bagian laut yang sangat dalam dengan bentuk sempit dan memanjang.
Zona subduksi memiliki karakteristik yang khas, garis batas tumbukannya berbentuk busur yang terdiri atas rangkaian kepulauan yang bergunung api sehingga disebut busur kepulauan (island arc) atau busur magmatik (magmatic arc). Pada zona ini juga terbentuk batuan bancuh atau melange, yaitu campuran yang tidak beraturan antara berbagai batuan yang berasal dari kerak samudera dan kerak benua.
Bila terjadi tumbukan antara dua lempeng benua, kedua lempeng tersebut akan saling menekan,seperti yang terjadi pada bersatunya antara lempeng India dan Asia yang mengakibatkan terbentuknya pegunungan Himalaya.
Dua lempeng yang bertumbukan maka salah satunya akan menyusup di bawah yang lainnya, menghasilkan aktivitas vulkanik,seperti halnya pada tumbukan antara benua dan samudera. Akan tetapi, pada tumbukan ini gunung api yang terbentuk cenderung terdapat di bawah dasar samudera. Aktivitas vulkanik yang berlanjut akan menyebabkan gunung api tersebut tambah terus keatas permukaan laut membentuk rangkaian pulau gunung api. Contoh : Kepulauan Aleutian,Mariana dan Tonga.
Sumber gerak pada bagian dalam bumi berawal dari adanya perbedaan temperatur antara bagian dalam bumi yang bersuhu tinggi dan atmosfer yang bersuhu rendah. Perbedaan ini menyebabkan adanya gangguan keseimbangan sehingga menimbulkan terjadinya arus konveksi panas yang selanjutnya menyebabkan lempeng-lempeng kulit bumi untuk bergerak mengalir mengapung diatas astenosfer.
Karena setiap lempeng bergerak sebagai unit-unit tersendiri di permukaan bumi yang bulat, pada batas-batas pertemuan antarlempeng terjadi interaksi dalam berbagai bentuk. Bentuk divergen terjadi bila lempeng-lempeng saling menjauh, bentuk konvergen jika lempeng-lempeng saling bertemu,dan bentuk tranform bila lempeng-lempeng saling berpapasan/bergesekan. Pada bentuk konvergen dapat terjadi tiga macam, yaitu terjadi pertemuan/tumbukan antar lempeng samudera dengan lempeng benua, lempeng benua dengan lempeng benua, dan lempeng samudera dengan lempeng samudera.
Pada peristiwa tumbukan antar lempeng samudera dengan lempeng benua, salah satu lempeng yang densitasnya lebih besar, yaitu lempeng samudera akan tertekuk ke bawah dengan sudut 30-45 derajat (Specner 1977), menyusup di bawah lempeng benua,masuk ke astenosfer. Daerah pertemuan atau tumbukan antara dua lempeng tersebut yang dinamakan subduction zone (zona subduksi). Pada zona ini terdapat palung (trench), yaitu bagian laut yang sangat dalam dengan bentuk sempit dan memanjang.
Zona subduksi memiliki karakteristik yang khas, garis batas tumbukannya berbentuk busur yang terdiri atas rangkaian kepulauan yang bergunung api sehingga disebut busur kepulauan (island arc) atau busur magmatik (magmatic arc). Pada zona ini juga terbentuk batuan bancuh atau melange, yaitu campuran yang tidak beraturan antara berbagai batuan yang berasal dari kerak samudera dan kerak benua.
Bila terjadi tumbukan antara dua lempeng benua, kedua lempeng tersebut akan saling menekan,seperti yang terjadi pada bersatunya antara lempeng India dan Asia yang mengakibatkan terbentuknya pegunungan Himalaya.
Dua lempeng yang bertumbukan maka salah satunya akan menyusup di bawah yang lainnya, menghasilkan aktivitas vulkanik,seperti halnya pada tumbukan antara benua dan samudera. Akan tetapi, pada tumbukan ini gunung api yang terbentuk cenderung terdapat di bawah dasar samudera. Aktivitas vulkanik yang berlanjut akan menyebabkan gunung api tersebut tambah terus keatas permukaan laut membentuk rangkaian pulau gunung api. Contoh : Kepulauan Aleutian,Mariana dan Tonga.
Langganan:
Postingan (Atom)